Allah Yang Maha
Kuasa berfirman
{ وَأَقِيْمُوْا
الصَّلَاةَ }
“Dan
laksanakanlah sholat” (Al Quran Surat Al Baqarah : 43)
Rukun-rukun
sholat ada 17 (yang ditulis dengan huruf tebal dan miring), berikut
penjelasannya beserta sunnah-sunnah sholat yang berjumlah sekitar 500 sunnah :
1. Adzan
2. Iqomah
3. Tegak ketika berdiri
4. Merenggangkan kedua telapak kaki
5.
Merenggangkannya sejengkal
6. Melihat ke tempat sujud
7. Selalu melihat ke
tempat sujud
8. Menundukkan kepala (sedikit saja)
9. menggosok gigi (sebaiknya
dengan kayu siwak, kalau tidak bisa maka dengan kain atau sikat gigi)
10. Menggunakan
kopiah
11. Menggunakan imamah
12. Menggunakan surban
13. Membaca ta’awudz( أَعُوْذُ
بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ )
14. Membaca surat An Nas
15. Meludah (tapi
tanpa ludah) ke arah kiri
16. Disertai dengan membaca رَبِّ
أَعُوْذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنَ وَأَعُوْذُ بِكَ رَبِّ أَنْ
يَحْضُرُوْنَ
17. Jika merasa was-was (diganggu setan),
maka meletakkan telapak tangan kanan diatas dadanya
18. Disertai mengucapkan
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْخَلَّاقِ
الْفَعَّالِ إِنْ يَشَأْ يُذْ هِبْكُمْ وَيَأْتِ بِخَلْقٍ جَدِيْدٍ وَمَا ذَلِكَ
عَلَى اللَّهِ بِعَزِيْزٍ
19. Mengucapkan niat
dengan lisan أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ
20. Disertai menyebut jumlah rakaat ( أَرْبَعَ
رَكَعَاتٍ )
21. Disertai menyebut menghadap qiblat (
مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ )
22. Disertai menyebut karena Allah Ta’ala ( للَّهِ
تَعَالَى )
23. Disertai menyebut ada’ atau qadha ( أدَاءً
/ قَضَاءً )
24. Imam berniat menjadi imam, kecuali
di 4 sholat (a. sholat jum’at b. sholat mu’adah -sholat lagi- c. sholat yang
dinadzarkan jama’ah d. sholat jama’ taqdim dikarenakan hujan)
25. Berdiri
bagi yang mampu
26. Niat di dalam hati ketika mengucapkan Takbiratul Ihram
(minimal أُصَلِّىفَرْضَ الظُّهْرِ atau dengan bahasa Indonesia “saya sholat fardhu dhuhur”)
27. Mengucapkan
Takbiratul Ihram ( أللَهُ
أَكْبَرُ )
28. Tidak
menyambung hamzah takbiratul ihram dengan kalimat sebelumnya ( مَأْمُوْمًا
اللَّهُ أَكْبَرْ ) 29. Mengangkat kedua tangan ketika mulai
mengucapkan takbiratul ihram
30. Tidak mengangkatnya ke depan
31. Tidak
diangkat ke bahu
32. Imam mengeraskan suara ketika takbiratul ihram
33. Tidak
memanjangkan atau memendekkan takbiratul ihram
34. Tidak menutup kedua telapak tangan dengan
sesuatu (sarung tangan, dll)
35. Kedua telapak tangan menghadap qiblat
36. Merenggangkan
jari-jari tangan
37. Merenggangkannya dengan sedang
38. Mensejajarkan kedua
jempol tangan dengan kedua cuping telinga
39. Mensejajarkan ujung jari tangan dengan
bagian atas telinga
40. Menundukkan jari-jari tangan (sedikit saja)
41. Tidak
menggenggam kedua telapak tangan
42. Mensejajarkan kedua telapak tangan dengan
kedua bahu
43. Berhentinya mengangkat kedua tangan diiringi dengan berhentinya
bacaan takbiratul ihram
44. Setelah selesai mengangkatnya, tidak mengebutkan
kedua tangan ke kanan-kiri
45. Meletakkan kedua tangan diantara dada dan pusar
46. Meletakkannya bersamaan
47. Sedikit diarahkan ke kiri
48. Meletakkan
telapak tangan kanan diatas telapak tangan kiri
49. Meletakkannya diatas
pergelangan tangan kiri
50. Telapak tangan kanan menggenggam pergelangan tangan
kiri dengan salah satu dari 3 cara (a. jempol di atas, 4 jari sisanya di bawah
b. jempol di atas, jari telunjuk dan jari tengah dibentangkan, jari manis dan
jari kelingking di bawah c. semua jari dibentangkan) 51. Menggenggam sebagian
pergelangan tangan kiri
52. Menggenggam sebagian lengan bawah
53. Diam sejenak diantara
takbiratul ihram dan doa iftitah
54. Diamnya sekadar bacaan سُبْحَانَ
اللَّهُ (1 detik)
55. Membaca doa
iftitah
56. Membacanya setelah takbiratul ihram
57. Membacanya tanpa
mengeraskan suara (hanya terdengar oleh telinga sendiri)
No comments:
Post a Comment