source |
Allah
Yang Maha Mulia berfirman
{ فَإِنِ اتَّبَعْتَنِيْ فَلَا
تَسْأَلْنِيْ عَنْ شَيْءٍ حَتَّى أُحْدِثَ لَكَ مِنْهُ ذِكْرًا }
“Dia
berkata ‘jika engkau mengikutiku, maka janganlah engkau menanyakan kepadaku
tentang sesuatu apapun, sampai aku menerangkannya kepadamu’.” (Surat Al Kahfi :
70)
Adab
pelajar kepada gurunya sangat banyak sekali, diantaranya:
1. Mencari ilmu tidak cukup
hanya berguru (mengandalkan) kepada kitab, karena dikhawatirkan adanya salah
cetak dan salah paham lalu tersesat.
Maka melakukan istikharah
(minta petunjuk) kepada Allah Yang Maha Mengetahui dan musyawarah kepada orang
shalih agar ditunjukkan guru yang terbaik untukmu, sebelum memulai belajar
kepada beliau. Karena jika sudah mulai belajar kepada seorang guru, lalu tidak
cocok dan berhenti belajar itu dapat menyakiti perasaan beliau, tentu hal ini
dapat mengurangi manfaat dan keberkahan ilmu.
Mencari guru yang shalih, ahli
di bidangnya, dan cara mengajarnya bagus.
Lalu mematuhi perintah dan
nasehat beliau, sebagaimana pasien mematuhi perintah dokter.
2. Jika ingin menemui
beliau, minta izin terlebih dahulu, lalu mengucapkan salam dan mencium
tangannya. Dan tidak meminta izin berkali-kali, akan tetapi jika sekali tidak
diberi maka berpamitan karena mungkin beliau sedang sibuk atau tidak ingin
ditemui dan diganggu.
3. Jika memanggil
beliau, mendekat kepadanya (tidak memanggilnya dari jauh) dan disertai
penghormatan seperti “Ustad A” dan “Pak B”, tidak menyebut namanya saja seperti
“A”.
4. Jika ingin berbicara
atau bertanya, minta izin beliau terlebih dahulu dan sebaiknya tidak banyak bicara.
Apalagi ketika beliau sedang jenuh atau gelisah maka tidak banyak bertanya.
Tidak menentang perkataan
beliau, seperti “akan tetapi, apa yang disampaikan profesor A berbeda dengan
yang Bapak sampaikan”.
Tidak tersenyum atau tertawa
ketika berbicara dengan beliau. Kecuali jika beliau sedang bergurau, maka
tersenyum dengan sopan demi menjaga wibawa dan kehormatannya.
5. Ketika beliau ada di
hadapanmu maka tidak berbicara dengan teman sebelah, tidak menoleh ke
kanan-kiri akan tetapi menundukkan pandangan, diam dan sopan sebagaimana ketika
sholat, serta tidak bersandar (pada dinding atau tangan).
6. Jika beliau berbuat
atau berkata kasar, maka bersabar, memaafkannya, dan melupakan
kekasarannya, lalu mengembalikan itu semua kepada diri sendiri (“mungkin beliau
kasar kepadaku karena beliau sedang ada masalah” atau “ini salah saya karena
masih kurang sopan kepada beliau”).
7. Jika beliau datang
atau berdiri dari tempat duduknya, maka berdiri untuk menghormatinya,
dan tidak menarik pakaiannya, serta tidak berbicara atau bertanya kepadanya,
akan tetapi menunggu beliau sampai di tempat duduknya atau rumahnya.
8. Jika berjalan,
berada di belakang beliau siang hari, di depannya pada malam hari. Dan
melindunginya dari desakan. Jika diajak bicara, maka berada di sisi kanan
beliau dan sedikit kebelakang.
9. Tidak berburuk sangka
kepada beliau jika melakukan perbuatan yang menurutmu itu melanggar agama.
Karena kamu belum mengetahui benar atau salah yang sesungguhnya, disebabkan keterbatasan
ilmu kamu.
10. Meyakini bahwa beliau telah sempurna,
agar senantiasa semangat belajar dan tidak meremehkannya.
11. Melayani beliau sebagaimana
pembantu melayani majikannya, dan berusaha untuk mencari ridhanya
(kerelaannya), serta senantiasa menghormati beliau dan keluarganya.
12. Tidak melupakan jasa
beliau, mendoakannya, menziarahi kuburnya, beramal atas nama
beliau agar pahalanya bertambah dan dosa-dosanya diampuni.
13. Dan lain-lain.
NB : tidak beradab
kepada guru adalah salah satu penyebab sulit memahami dan menghafal pelajaran,
ilmu tidak bermanfaat, hidup sengsara, berdosa, dll.
No comments:
Post a Comment